
KUNINGAN - Masyarakat Desa Cigugur di Kabupaten Kuningan menyelenggarakan Upacara Adat Seren Taun 22 Rayagung 1958 Saka Sunda. Rangkaian acara diadakan di Cagar Budaya Nasional Gedung Paseban Tri Panca Tunggal sejak 14 Juni 2025 dan berlangsung hingga 19 Juni 2025.
Kali ini upacara mengusung tema 'Nilai Luhur Tradisi Bangsa Sebagai Pedoman Menuju Indonesia Emas'. Beragam kegiatan dilaksanakan mulai dari Prosesi Nyandak Pare, Damar Sewu, Penanaman Pohon, Panglawungan Tembang Sunda, Pameran Batik, Doa Bersama dan Kidung Spiritual, serta atraksi berbagai seni budaya seperti Angklung Kanekes, Angklung Buncis, Tari Buyung, Prosesi Ngajayak, hingga Prosesi Menumbuk Padi secara bersama-sama.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Fajar Riza Ul Haq yang hadir pada kesempatan ini mengaku bangga dengan tradisi budaya yang masih dipertahankan warga Desa Cigugur. Menurutnya Upacara Seren Taun bisa memberikan nilai-nilai positif untuk generasi yang akan datang.
"Upacara Seren Taun ini memberikan makna luar biasa. Ini menjadi pesta rakyat penuh kegembiraan sebagai wujud syukur kita kepada Tuhan atas nikmat yang telah diberikan," ucap Wamen.
"Saya gembira karena kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh orang dewasa saja. Tapi generasi alfa juga terlibat. Saya optimis, melalui Seren Taun nilai-nilai luhur akan terus diwariskan, dirawat, dan dikembangkan menjadi benih-benih kebaikan," tuturnya.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, masyarakat sekitar hingga wisatawan begitu antusias menyaksikan rangkaian kegiatan Upacara Adat Seren Taun. Hal tersebut menunjukkan bahwa budaya bisa menjadi kekuatan dalam mempersatukan masyarakat dan menjadi daya tarik bagi sektor pariwisata.
Pandangan tersebut disampaikan Restu Gunawan selaku Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan RI yang turut hadir menyaksikan langsung jalannya kegiatan. Dirinya kagum, warga Desa Cigugur dapat membaur dalam semangat gotong royong serta mengekspresikan rasa syukur atas hasil panen sepanjang tahun.
"Kebudayaan itu bagaikan investasi. Yang dimaksud adalah, investasinya bukan sekadar nilai ekonomi. Namun di dalamnya juga ada hubungan sosial yang mempertegas bahwa masyarakat dapat hidup rukun. Upacara Seren Taun membuktikan kalau budaya gotong royong yang menjadi ciri khas Indonesia itu, masih hidup dan ada sampai sekarang," ungkapnya.
Apresiasi juga disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Iendra Sofyan. Dirinya berterima kasih atas komitmen warga Desa Cigugur yang selama bertahun-tahun terus menjalankan tradisi Upacara Seren Taun.
"Mewakili Pak Gubernur Dedi Mulyadi, saya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi perekat kita semua. Pak Gubernur selalu mengingatkan kita untuk mengangkat kembali nilai-nilai budaya dalam pembangunan Jawa Barat. Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada Desa Cigugur yang selalu mengingatkan kita bahwa alam, lingkungan, dan semestanya menjadi bagian dari kehidupan kita semua," kata Kadisparbud Jabar.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar atas perhatian dan kerja keras seluruh pihak yang menyukseskan Upacara Seren Taun 2025. Dirinya berharap, kegiatan ini bisa memberikan kesan mendalam bagi masyarakat Desa Cigugur, masyarkat Kuningan, wisatawan, serta seluruh tamu undangan.
Penulis: Bagusthira Evan Pratama