Upacara Adat Nyangku, Tradisi Leluhur Kerajaan Galuh Ciamis
Kerajaan Galuh memiliki pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat Jawa Barat. Berbagai bentuk tradisi budaya peninggalannya masih bisa dengan mudah ditemukan, salah satunya yaitu Upacara Adat Nyangku di Kabupaten Ciamis.
Upacara ini dilakukan setahun sekali, khususnya oleh warga di Kacamatan Panjalu. Kegiatan yang dilakukan yaitu mencuci serta membersihkan benda-benda pusaka peninggalan raja Panjalu, Prabu Sanghyang Borosngora. Upacara Nyangku ini rutin diadakan setiap memasuki Bulan Maulid atau Rabiul Awal kalender Hijriah.
Dalam prosesnya, benda-benda pusaka tersebut diarak menuju Alun-Alun Panjalu. Selanjutnya dilakukan proses pencucian menggunakan air dari sembilan mata air yang dikeramatkan.
Setelah selesai, benda-benda seperti pedang, keris, pancaworo, bangreng (senjata perang zaman dulu), gong kecil, kujang, serta trisula dibawa kembali menuju tempat penyimpanan di Pasucian Bumi Alit. Rangkaian prosesi ini selalu mendapat antusias besar dari masyarakat, baik yang tinggal di Panjalu maupun wisatawan yang singgah di Kabupaten Ciamis.
“Alhamdulillah Kabupaten Ciamis diwarisi adat budaya yang luar biasa. Terdapat ribuan situs di Kabupaten Ciamis yang merupakan warisan para leluhur, dan salah satunya adalah Upacara Adat Nyangku,” kata Bupati Ciamis Herdiat Sunarya.
“Potensi-potensi yang ada ini tentu harus dimanfaatkan, sehingga menjadi penghidupan bagi masyarakat. Ini potensi luar biasa untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.
Saat ini, Upacara Adat Nyangku diadakan oleh Yayasan Borosngora dan didukung oleh sesepuh Panjalu, Pemerintah Desa Panjalu, para tokoh masyarakat, juru kunci makam keramat, keturunan Raja Panjalu, serta pihak terkait lainnya. Bupati Ciamis berpesan agar kegiatan ini terus dilestarikan agar menjadi daya tarik bagi wisatawan nusantara dan mancanegara.
Penulis: Bagusthira Evan Pratama
Dok Foto: Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis