Dorong Penguatan Wisata Ramah Muslim di Jawa Barat
BANDUNG – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) menggelar Forum Diskusi dengan tema ‘Penguatan Wisata Ramah Muslim di Destinasi Wisata’. Kegiatan yang dihadiri langsung oleh Menparekraf RI Sandiaga Uno tersebut dilaksanakan di Auditorium Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Kamis 4 April 2024.
Sebelumnya Kemenparekraf sudah melakukan nota kesepahaman dengan Kementerian Agama Republik Indonesia terkait wisata halal atau wisata ramah muslim. Dengan forum ini diharapkan tercipta kualitas literasi pengetahuan dan terbukanya wawasan informasi tentang wisata ramah muslim, yang lebih menekankan kepada pelayanan agar wisatawan lebih nyaman ketika hendak beribadah atau mencari makanan maupun minuman halal.
“Kebangkitan destinasi wisata ramah muslim di Indonesia terjadi pada tahun 2023. Negara kita sudah masuk ke posisi pertama sebagai destinasi wisata ramah muslim atau halal destination di dunia. Biasanya kita nomor tiga, tapi tahun 2023 berkat dukungan semua, kita masuk ke posisi pertama melalui Global Muslim Travel Index dan Halal Crescent Rating,” kata Menparekraf.
“Jadi ini harus kita pertahankan dan pastikan di setiap ekosistem pariwisata, bahwa kita mendorong wisata halal ini sebagai salah satu upaya untuk memastikan Indonesia akan menjadi pemimpin dalam pemikiran wisata ramah muslim di dunia,” tambahnya.
Provinsi Jawa Barat sendiri terus berupaya dalam meningkatkan pelayanan wisata ramah muslim. Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar, potensi wisata ramah muslim sangat besar. Terlebih banyak wisatawan muslim, baik dari dalam maupun luar negeri yang mengunjungi berbagai destinasi wisata di Jawa Barat.
“Jawa Barat ini luar biasa partisipasinya dalam pengembangan pariwisata ramah muslim. Untuk itu saya ucapkan terima kasih dan mudah-mudahan destinasi pariwisata di Jawa Barat lebih berkelanjutan serta berkualitas,” kata Menparekraf RI Sandiaga Uno.
Dalam kesempatan ini Menparekraf juga menyatakan dukungan penuh terkait percepatan sertifikasi halal pada produk dan layanan usaha wisata, khususnya di desa wisata yang telah tergabung ke Jejaring Desa Wisata (Jadesta). Denganb melakukan sertifikasi halal pada produk dan layanan usahanya, pengelola desa wisata dapat meningkatkan kualitas hospitality bagi wisatawan muslim yang berkunjung.
“Saya ingin Jadesta bisa meningkatkan kualitas layanan di desa wisatanya. Sehingga berkunjung ke desa wisata itu bisa menjadi halal toyiban dan mubarokah. Ini yang kita harapkan sehingga membuat nyaman, aman, dan menyenangkan saat wisatawan berkunjung ke desa wisata,” ungkap Menparekraf.
Forum ini turut dihadiri Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf RI Hariyanto, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf RI Dessy Ruhati, Staf Khusus Menteri Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-Isu Strategis Brigjen TNI Ario Prawiseso, Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf RI Bambang Cahyo Murdoko, Kadisparbud Jabar Benny Bachtiar, serta Direktur Poltekpar NHI Bandung Anwari Masatip.
Selain itu hadir pula Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center Sapta Nirwandar, Rektor Universitas Padjadjaran Rina Indiastuti, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Dadang Rahmat Hidayat, Kepala Badan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI Muhammad Aqil Irham, Kepala Pusat Kerjasama dan Standarisasi Halal Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama Abdul Syakur, serta beberapa tamu undangan lain.
Penulis: Bagusthira Evan Pratama
Peliput & Dokumentasi: Bagusthira Evan Pratama