Gong Perdamaian Dunia yang disimpan di Situs Ciung Wanara Karangkamulyan Kabupaten Ciamis kembali dibunyikan pada 9 September 2023 lalu. Prosesi pemukulan gong raksasa tersebut tidak sembarangan, karena harus dilakukan sekali dalam setahun.

Sebelum pemukulan gong, masyarakat di Karangkamulyan biasanya merangkaikan dengan kegiatan Kirab Budaya. Upacara tersebut selalu dihadiri sosok-sosok penting seperti Bupati Ciamis, Wakil Bupati Ciamis, tokoh budaya, tokoh masyarakat, dan juga tokoh lintas agama.

Tujuan dibunyikannya gong tersebut adalah sebagai penanda dari perdamaian umat manusia. Selain di Ciamis, gong perdamaian juga tersebar di empat wilayah lainnya yaitu Bali, Ambon, Palu, serta Blitar.

Di setiap daerah, ukuran gong berbeda-beda. Khusus di Ciamis, gong tersebut memiliki diameter 3,3 meter. Sedangkan gong yang lainnya hanya sekitar 2,8 meter. Gong tersebut diciptakan dari bahan perunggu dan plat besi yang dibuat di Yogyakarta hingga Jawa Tengah.

Lalu kenapa Gong Perdamaian Dunia ada di Ciamis?

Menurut penelitian, Ciamis dulunya merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Galuh yang sangat menjunjung tinggi perdamaian. Kerajan tersebut memiliki kebijakan untuk tidak mengekspansi atau menyerang daerah lain. Selain itu, masyarakat di Kerajaan Galuh diwajibkan untuk menghargai serta tidak mengganggu hak orang lain.

Keberadaan Gong Perdamaian Dunia ini tentunya menjadi kebanggaan bagi warga di Tatar Galuh Ciamis. Oleh karena itu, gong tersebut dijadikan bukti peninggalan sejarah yang dapat menjadi daya tarik bagi para wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Penulis: Bagusthira Evan Pratama