BOGOR – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno berkunjung ke Gedung Creative Center Kota Bogor, Kamis 19 Oktober 2023. Kegiatan tersebut ditujukan untuk menghadiri Workshop Kabupaten/Kota Kreatif, sekaligus berinteraksi dengan para pelaku UMKM di Kota Bogor.

Dalam sesi tanya jawab, Menparekraf memberikan solusi-solusi terkait ekonomi kreatif. Hal serupa juga disampaikan Wali Kota Bogor Bima Arya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar yang diwakili Kepala Bidang Industri Pariwisata Rispiaga, serta Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor Iceu Pujiati.

“Silakan diimplementasikan 3G yaitu gercep (gerak cepat), geber (gerak bersama), dan gaspol (garap semua potensi lokal). Selain itu jangan lupa 3 Si, inovasi, adaptasi, dan juga kolaborasi,” kata Menparekraf.

Pada kesempatan ini, Menparekraf juga memberikan dukungannya kepada Kota Bogor agar melakukan proses uji petik Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif (PMK3I). Harapannya, Bogor bisa tercatat sebagai Kota Kreatif yang diakui oleh UNESCO.

“Kita sudah mendapat komitmen bahwa tahun depan Kota Bogor akan ikut proses uji petik dari subsektor yang akan diunggulkan untuk penetapan sebagai kota kreatif,” kata Menparekraf

“Harapannya pada suatu saat Bogor bisa diajukan menjadi Kota Kreatif yang mendapat pengakuan dari UNESCO. Saat ini baru empat Kota Kreatif di Indonesia yang mendapat pengakuan UNESCO yaitu Ambon (city of music), Bandung (city of design), Jakarta (city of literature), dan Pekalongan (city of crafts and folk art). Mudah-mudahan Bogor bisa mengikuti jejak empat kota itu,” tuturnya.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan berkeliling meninjau pameran produk-produk UMKM seperti makanan, pakaian, hingga kerajinan tangan (kriya). Menparekraf mengapresiasi perkembangan ekonomi kreatif di Kota Bogor yang menurutnya sudah mengalami kemajuan pesat.

“Di sini (Bogor) bidang ekonomi kreatif yang terkenal adalah kuliner, kriya, dan fashion. Harapan kita supaya ekraf di Kota Bogor bisa ikut menumbuhkan sektor pariwisata sehingga ekonomi juga ikut meningkat,” jelasnya.

Gedung Creative Center sendiri dibangun Pemprov Jabar untuk mewadahi kegiatan para pelaku ekraf. Untuk mengaktivasikannya, Pemprov Jabar melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan telah menjawab tantangan Menparekraf untuk menggandeng komunitas dalam memanfaatkan ruang publik. Ini juga sebagai bentuk kolaborasi pentahelix karena selain pemerintah dan komunitas, aktivasi turut melibatkan pelaku usaha, media, serta akademisi.

Mewakili Kadisparbud Jabar, Kepala Bidang Industri Pariwisata Rispiaga menyampaikan bahwa dalam enam bulan terakhir terdapat 256 kegiatan yang sudah terlaksana di Gedung Cretaive Center milik Pemprov Jabar (Bogor, Cirebon, Purwakarta). Hal itu menjadi wujud nyata yang dilakukan Disparbud Jabar dalam meningkatkan industri ekonomi kreatif.

Penulis: Bagusthira Evan Pratama

Foto: Bintang Antasyari & Dok Kemenparekraf