Pemprov Jabar Sampaikan Strategi Pencegahan Ancaman Gelombang Ketiga Pandemi saat Libur Nataru
BANDUNG – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik memenuhi undangan untuk menjadi narasumber pada diskusi Kantor Staf Presiden (KSP) Mendengar. Kegiatan tersebut diadakan di Hotel Grand Aquila, Kota Bandung, Jumat 3 Desember 2021.
Kadisparbud menyampaikan sejumlah poin penting terkait strategi Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mencegah terjadinya gelombang ketiga pandemi Covid-19. Selain itu dijelaskan pula langkah-langkah yang sudah dilakukan dalam penerapan protokol kesehatan khususnya di tempat wisata.
“Saat ini bisa dibilang kita hidup sudah berdampingan dengan Covid. Jadi prokes 5M harus dilakukan terus dan ada pengawasannya. Kita juga lakukan sertifikasi CHSE. Kemudian juga penerapan aplikasi PeduliLindungi di sejumlah destinasi. Yang jelas, prokes itu mutlak dan tidak boleh tawar menawar. Kuncinya adalah pengawasan dan kesadaran. Wisatawan juga harus disiplin dengan yang sederhana. Apa itu? Ya 5M,” ucap Kadisparbud.
Pada kesempatan ini, hadir pula Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja. Dijelaskan, sejauh ini penanganan pandemi Covid-19 khususnya di Jawa Barat sudah berjalan secara baik. Oleh karenanya, Satgas dari Pemprov Jabar akan terus siaga penuh agar tidak terjadi gelombang ketiga.
“Kasus aktif harian kita sudah cenderung menurun, sedangkan tingkat kesembuhan terus meningkat. Kemudian sekarang di Jawa Barat tidak ada lagi zona merah. Grafik ini sangat bagus khususnya setelah gelombang kedua pandemi. Jadi intinya, kita harus tetap waspada karena bisa saja kedisiplinan menurun saat libur nataru. Apalagi saat ini ada mutasi virus omicron. Jadi semua tetap waspada dan disiplin,” ujar Sekda Jabar.