BANDUNG – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI menilai Indonesia punya potensi besar dalam penerapan pariwisata ramah muslim (Moslem Friendly Tourism). Menurut data Global Muslim Travel Index (GMTI), tahun ini Indonesia berada di peringkat kedua sebagai negara yang sangat layak dikunjungi wisatawan muslim.

Untuk sementara, Indonesia berada di bawah Malaysia. Namun dengan segala potensi yang dimiliki, Indonesia dinilai sangat berpeluang untuk menegaskan diri menjadi negara pariwisata ramah muslim terbaik di dunia.

Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menggelar Workshop Pariwisata Halal/Ramah Muslim untuk pelaku usaha pariwisata di Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada 3-4 November 2022 di Sangria Resort dan Floating Market Lembang.

Acara dibuka oleh Kadisparbud Jabar Benny Bachtiar yang diwakili Sekretaris Dinas Andrie Kustria Wardana. Dalam kesempatan ini, Sekdisparbud menjelaskan bahwa pariwisata ramah muslim bukanlah upaya Islamisasi. Melainkan konsep yang menyediakan layanan tambahan untuk meningkatkan kepuasan wisatawan dalam memperoleh, mengonsumsi, atau menggunakan produk halal, baik berupa barang maupun jasa selama berwisata.

“Harus disamakan dulu persepsinya sehingga tidak ada terbentur konflik istilah. Oleh karena itu kita harus hadir menerangkan dan memahami apa itu wisata ramah muslim,” kata Sekdisparbud saat membuka jalannya kegiatan.

“Para pelaku usaha pariwisata harus perhatikan CHSE nya seperti apa, standar hotelnya seperti apa, tempat ibadahnya seperti apa, dan sebagainya. Sehingga wisata halal ini bukan hanya untuk turis lokal, tapi juga mancanegara,” tambahnya.

Sebanyak 40 pelaku usaha pariwisata antusias menerima berbagai materi yang disampaikan narasumber. Tak hanya itu, para peserta juga mengikuti self assesment yang ditujukan untuk pengembangan SDM dan meningkatkan standar wisata ramah Muslim di Provinsi Jawa Barat.

Penulis: Bagusthira Evan Pratama

Peliput & Dokumentasi: Bagusthira Evan Pratama