BANDUNG – Jawa Barat menjadi tuan rumah dalam kegiatan Temu Karya Taman Budaya se-Indonesia XXII tahun 2023. Rangkaian acara akan diselenggarakan pada 21-25 Agustus 2023 dan dihadiri oleh peserta dari 28 provinsi di Indonesia.

Temu Karya Taman Budaya XXII memiliki semangat untuk meningkatkan ketahanan budaya melalui pertunjukan seni dari seluruh Taman Budaya Se-Indonesia. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya besar dalam melestarikan pertunjukan seni yang sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.

Dengan mengusung tema ‘RAKIT’, Temu Karya Taman Budaya XXII diharapkan menjadi wadah silaturahmi antar pelaku seni budaya dari seluruh penjuru Tanah Air. Selain itu, menjadi penggerak untuk mempertahankan pertunjukan atau pagelaran karya budaya secara langsung agar memberikan dampak positif terhadap berbagai sektor.

Kegiatan akan dibuka oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Teater Terbuka Taman Budaya (Dago Tea House) Kota Bandung, Senin 21 Agustus 2023 malam. Selanjutnya acara akan dimeriahkan dengan penampilan seni dari 20 kabupaten/kota di Jawa Barat, serta perwakilan dari 26 provinsi di Indonesia.

“Temu Karya Taman Budaya merupakan event nasional yang diselengarakan setiap tahun dan Jawa Barat mendapat kepercayaan sebagai tempat penyelenggara kegiatan di tahun ini,” ucap Kepala UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat Ary Heriyanto.

Tema RAKIT sendiri dipilih karena mengandung filosofi menyatukan keragaman jenis budaya yang terdapat di Indonesia. Nantinya akan ada beragam kesenian mulai dari tarian, musik, sastra, hingga teater. Tak hanya itu, rangkaian Temu Karya Taman Budaya XXII juga diisi dengan kegiatan lainnya seperti pameran seni rupa BIJABA#3, seminar alat musik, akustika dan amplifikasi, devile pakaian adat nusantara, dialog seni, serta bazaar kuliner dan produk-produk ekonomi kreatif.

Selain menjadi wadah silaturahmi dan pertunjukan bagi para pelaku seni, Temu Karya Taman Budaya XXII juga menjadi sarana menjalin hubugan kerja sama antar provinsi. Hal tersebut tentunya dapat membangun pondasi yang kuat dalam strategi pemajuan kebudayan daerah.

Penulis: Bagusthira Evan Pratama