JAKARTA – Setelah melakukan perjalanan misi budaya ke Amerika Serikat pada Juli hingga Agustus 2022 lalu, Tim Muhibah Angklung Jawa Barat diundang untuk tampil dalam acara The Journey of Angklung Accross the USA. Kegiatan tersebut diadakan di @america, Jakarta, Sabtu 19 November 2022.

Acara ini dijadikan momen untuk mengenang perjalanan Tim Muhibah Angklung di beberapa kota Negeri Paman Sam. Mereka juga memainkan alunan angklung yang dilanjutkan dengan sharing session bersama Maulana Syuhada selaku pendiri Tim Muhibah Angklung, serta Nasya Batrisiyya (dancer/angklung player) dan Arip Pratama (vocalist/angklung player).

“Festival di sana (Amerika) sistemnya apply. Kebetulan 2016 kita pernah ke Eropa. Lalu 2018 kita menang di Bulgaria, terus ke Australia. Tinggal yang belum itu Amerika. Kemudian kita cari-cari festival dan ada pendaftarannya. Biasanya H-1 tahun kita perisapan, lalu kita apply. Ternyata yang daftar banyak, ada 84 tim dari berbagai negara dan yang diterima hanya 10 tim. Ketika melihat line up-nya, ternyata kita menjadi satu-satunya wakil dari Asia,” ungkap Maulana Syuhada menceritakan kisah awal Tim Muhibah Angklung mengikuti dua festival internasional di Amerika Serikat.

Dalam perjalanannya, mereka tampil di acara Magic Valley Folk Festival di Burley (18-23 Juli 2022) serta World Folkfest di Springville (25-31 Juli 2022). Sebelum itu, Tim Muhibah Angklung lebih dulu melakukan pertunjukan flash mob dengan tarian Nusantara berlatar lagu daerah dan iringan musik angklung yang dibawakan di Times Square New York.

Namun terlepas dari prestasi yang sudah diukir, rupanya perjalanan selama di Amerika tidak selalu mulus. Tim Muhibah Angklung juga menemui tantangan, salah satunya menghadapi padatnya jadwal yang menguras fisik maupun mental.

Meski demikian, hal tersebut mampu diatasi dengan baik. Tim Muhibah Angklung dapat tampil konsisten di beberapa kota seperti New York, Washington, Chicago, Manitowoc, dan San Francisco.

“Pertama yang jelas anak-anak ini bukan cuma baru pertama ke Amerika. Kebanyakan dari mereka baru pertama kali juga naik pesawat terbang. Jadi tantangan secara fisiknya ada. Makanya harus prima, baik secara fisik, mental, dan harus jago main angklungnya,” ujar Maulana Syuhada.

Pengalaman mengenalkan angklung di Amerika tentu menjadi cerita indah yang akan terus dikenang oleh anggota Tim Muhibah Angklung termasuk Nasya Batrisiyya dan Arip Pratama. Mereka puas karena kesenian asal Jawa Barat ini diterima dengan baik oleh masyarakat Amerika.

“Mereka sangat mengapresiasi kita. Antusiasme masyarakat Amerika sangat besar. Mereka juga ingin tahu cara memainkan angklung,” ucap Nasya.

Sejumlah kegiatan yang dilakukan Tim Muhibah Angklung tentunya turut mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Diharapkan angklung bisa mendunia serta diminati oleh masyarakat dari berbagai negara.

Penulis: Bagusthira Evan Pratama

Sumber: Youtube @America