Enter your keyword

Ribuan Peserta Ramaikan Peringatan 12 Tahun Angklung Mendunia

Ribuan Peserta Ramaikan Peringatan 12 Tahun Angklung Mendunia

BANDUNG – Angklung menjadi salah satu warisan budaya tradisional asli Jawa Barat yang sangat populer di kalangan masyarakat. Bahkan pada 2010 lalu, UNESCO telah menetapkan angklung sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) asli Indonesia.

Sebagai bentuk penghargaan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menyelenggarakan Peringatan 12 Tahun Angklung Mendunia di Halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Minggu 20 November 2022. Kegiatan yang juga didukung oleh Keluarga Besar Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia (KABUMI UPI), Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, serta Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat ini diikuti langsung oleh 1.304 peserta dari berbagai kalangan usia.

Acara dibuka oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang diwakili Engkus Sutisna selaku Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik. Kegiatan turut dihadiri Kadisparbud Jabar Benny Bachtiar, Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Jabar Febiyani, serta sejumlah tamu undangan lain.

“Angklung salah satu bagian dari WBTB Jawa Barat, jadi event ini sebagai pembuktian bahwa angklung ini benar-benar ada. Kita wajib memperingati Hari Angklung Sedunia karena alat musik ini lahir betul-betul dari Jawa Barat. Jadi kegiatan ini merupakan bagian dalam pelestarian dan mengenalkan kepada generasi anak-anak,” kata Kadisparbud Jabar.

“Tadi kita lihat masyarakat khususnya anak-anak begitu antusias. Itu menjadi bukti bahwa angklung dapat diterima baik oleh masyarakat umum,” tambahnya.

Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan dari komunitas Kabumi UPI, Savrapanca, serta Angklung Buncis Cirendeu. Bahkan ada beberapa peserta yang memainkan angklung digital dan hal tersebut diapresiasi oleh Kadisparbud Jabar.

“Kita tidak bisa menghindari perkembangan teknologi. Poinnya adalah, bagaimana warisan budaya tidak hilang walaupun platformnya berbeda-beda. Yang penting masyarakat dunia khususnya Indonesia paham betul bahwa angklung berasal dari Jawa Barat. Dengan digitalisasi, maka akan lebih cepat diterima dan dikenal secara global,” tuturnya.

Kadisparbud berharap kesenian angklung bisa dijadikan kurikulum di sekolah dasar. Menurutnya itu menjadi bagian dalam upaya pelestarian dan pemajuan kebudayaan daerah.

“Kami coba mengimbau agar angklung ini ada di kurikulum atau ekstrakurikuler pendidikan dasar 9 tahun, khususnya di kabupaten/kota Jawa Barat. Sehingga nanti akan semakin banyak anak muda yang mengenal dan bisa memainkan kesenian angklung,” ucap Kadisparbud.

Sebelum festival angklung, Disparbud Jabar sudah lebih dulu menggelar pentas Tari Merak Sadunya dan Tari Ronggeng Gunung yang diikuti oleh seribu lebih peserta. Hal tersebut juga merupakan upaya dalam pelestarian dan pemajuan kebudayaan asli daerah Jawa Barat.

 

Penulis: Bagusthira Evan Pratama

Peliput & Dokumentasi: Bagusthira Evan Pratama, Bayu Rizky Prahadian, Dini Nurdiani Rahman

Kirim Pesan
Terima Kasih telah mengunjungi website kami, Anda dapat melihat keindahan Jawa Barat lainnya dengan mengunjungi Instagram : @disparbudjabar dan @smiling.westjava. Jika anda memiliki pertanyaan lebih lanjut silahkan untuk menghubungi kami.