Disparbud Jabar Gelar Komparasi di Bali untuk Kembangkan Potensi Pariwisata Pasca Pandemi
BALI – Berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengembangkan potensi pariwisata dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Sejumlah langkah strategis dilakukan, salah satunya komparasi dengan Provinsi Bali yang dianggap berhasil bangkit pasca keterpurukan di masa pandemi.
Saat Covid-19 merebak, sektor pariwisata Bali terpuruk karena kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Namun kondisi itu tak lagi terlihat. Pemprov Bali secara bertahap mampu memulihkan pariwisata yang memberi dampak positif pada para pelaku yang terlibat di dalamnya seperti hotel, restoran, penyedia souvenir, dan lain sebagainya.
Hal itulah yang membawa Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar melakukan komparasi pada Senin 30 Oktober 2022. Kadisparbud Jabar yang didampingi Kepala Bidang Industri Pariwisata Rispiaga serta Pejabat Fungsional Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Muda Melinda Rizki bertukar pikiran dengan Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun beserta jajaran.
“Di Bali dalam dua tahun kemarin betul-betul terpuruk karena pandemi. Tapi saya melihat pemulihannya sangat cepat. Maka dari itu, saya ingin mengetahui kiat-kiat apa yang dilakukan Pemerintah Bali,” ucap Kadisparbud Jabar.
“Jawa Barat pada saat pandemi tidak begitu terdampak. Malah ekonomi di sektor pariwisata masih tumbuh. Bahkan Pak Gubernur (Ridwan Kamil) berani mendeklarasikan bahwa pariwisata menjadi lokomotif ekonomi Jawa Barat. Oleh karena itu, saya perlu mendengar kiat-kiatnya di dalam upaya pemulihan dari Pemerintah Provinsi Bali yang saat ini kelihatannya sudah normal. Sehingga dapat menjadi penguatan bagi kami di Jawa Barat,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Kadisparda Bali menyebut pihaknya memiliki sejumlah strategi untuk memulihkan sektor pariwisata. Tapi sebelum itu, Pemprov Bali sudah lebih dulu menggencarkan penyebaran masker serta mempercepat pelaksanaan vaksin di seluruh wilayah.
“Kami sangat dibombardir oleh Covid-19 sehingga seolah-olah kekurangan oksigen. Pak Gubernur kemudian memutuskan untuk mengakselerasi vaksin. Hanya itu satu-satunya jalan untuk pemulihan Bali,” kata Kadisparda Bali.
“Di awal 2020, waktu itu susah mencari masker. Saya Eselon II diwajibkan mengeluarkan 6 juta produksi masker kain. Dengan begitu industri garment hidup, masyarakat aman,” sambungnya.
Seiring berjalannya waktu, Bali kembali membuka penerbangan dan menerapkan kebijakan travel bubble. Travel bubble sendiri adalah ketika beberapa negara yang dinilai berhasil mengontrol pandemi sepakat untuk membuka rute penerbangan. Pemprov Bali mengizinkan wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk datang ke Pulau Dewata asalkan memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditetapkan.
“Untuk membangkitkan ekonomi di Bali, harus ada pariwisatanya. Karena itu kami menerapkan sistem travel bubble. Nah bubble ini hanya untuk di kawasan zona hijau yaitu Nusa Dua, Sanur, dan Ubud. Dari tiga zona hijau itu, kami bawa pekerjanya yang sudah divaksin 100% dan memiliki sertifikat CHSE,” ungkap Kadisparda Bali.
Selanjutnya, Bali membuka diri terhadap penyelenggaraan event baik skala nasional maupun internasional. Promosi juga dilakukan melalui KBRI yang ada di luar negeri dan semua dilakukan secara digital.
“Strategi lain adalah kita selalu komunikasi dengan sangat baik kepada teman-teman komponen pariwisata. Memperbanyak event yang ada di Bali sehingga menambah length of stay wisatawan,” tuturnya.
Pada kesempatan ini, Kadisparbud Jabar juga melakukan kunjungan kerja ke Desa Wisata Undisan yang terletak di Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli. Kadisparbud menemukan banyak hal menarik, salah satunya kearifan lokal yang masih kental dan konsisten pada bidang pertanian serta peternakan. Selain itu masyarakat di sana juga menggeluti industri ekonomi kreatif sebagai pengerajin bunga sepuh emas yang berbahan dasar kuningan. Dengan segala keunggulannya, tak heran bila Desa Wisata Undisan masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Dari komparasi tersebut, didapat kesimpulan bahwa Provinsi Bali telah mengintegrasikan banyak hal mulai dari daya tarik wisata, budaya, ekonomi kreatif, serta kearifan lokal dari masyarakat. Itulah yang dianggap membuat Bali bisa memulihkan sektor pariwisata dan akan menjadi modal positif bagi Pemprov Jawa Barat untuk mereplikasinya demi mewujudkan pariwisata juara, budaya juara, serta ekonomi kreatif juara.
“Banyak sekali insight yang kami dapatkan. Mudah-mudahan apa yang kami dapat ini, sebagaian besar bisa diimplementasikan di Jawa Barat,” ucap Kadisparbud Jabar.
Penulis: Bagusthira Evan Pratama
Peliput & Dokumentasi: Bayu Rizky Prahadian