BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sukses menyelenggarakan Dewi Jawara Award 2022. Setelah dilakukan penilaian selama kurang lebih satu tahun, akhirnya terpilih desa-desa wisata yang dianggap terbaik pada kategori pengelolaan, ekonomi kreatif, serta digitalisasi.

Penilaian yang dilakukan untuk 18 desa wisata yang masuk babak final yaitu visitasi dewan juri ke lokasi desa wisata sesuai dengan kategori yang didaftarkan. Selanjutnya, 18 besar desa wisata mengikuti bimbingan teknis di Hotel Mason Pine, Kabupaten Bandung Barat, 22-23 November 2022. Dalam kegiatan tersebut, dihadirkan 3 narasumber yaitu Januarani Razak (Narasumber Pengelolaan Desa Wisata), Hari Mawardi (Narasumber Desa Ekraf), dan Agustiana (Narasumber Desa Digital).

Audensi untuk 18 desa wisata dilakukan agar dapat mendorong pengembangan kualitas dan kelas desa wisata sebagai pemenuhan RPJMD tahun 2018-2023,” kata Kadisparbud Jabar Benny Bachtiar diwakili Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Achmad Haidar Setiawan.

Setelah melewati bimbingan teknis, akhirnya pemenang Dewi Jawara Award diumumkan pada Rabu 23 November 2022. Untuk kategori pengelolaan, juara satu diraih Desa Wisata Taraju Kabupaten Tasikmalaya. Sedangkan juara kategori ekonomi kreatif didapatkan Desa Wisata Putridalem Kabupaten Majalengka, dan kategori digitalisasi dimenangkan Desa Wisata Mulyaharja Kota Bogor.

Berikut hasil lengkap peraih penghargaan Dewi Jawara Award 2022:

KATEGORI PENGELOLAAN DESA WISATA
– Juara 1 : Desa Wisata Taraju, Kab. Tasikmalaya
– Juara 2 : Desa Wisata Sukasari Kaler, Kab. Majalengka
– Juara 3 : Desa Wisata Sindangkasih, Kab. Garut

KATEGORI EKONOMI KREATIF
– Juara 1 : Desa Wisata Putridalem, Kab. Majalengka
– Juara 2 : Desa Wisata Alamendah, Kab. Bandung
– Juara 3 : Desa Wisata Selasari, Kab. Pangandaran

KATEGORI DIGITALISASI DESA WISATA
– Juara 1 : Desa Wisata Mulyaharja, Kota Bogor
– Juara 2 : Desa Wisata Guranteng, Kab. Tasikmalaya
– Juara 3 : Desa Wisata Saung Ciburial, Kab. Garut

Penulis: Bagusthira Evan Pratama

Peliput & Dokumentasi: Muhammad Hanif Fikri