Enter your keyword

Dorong Perkembangan Industri Ekraf, Disparbud Jabar Selenggarakan Focus Group Discussion Indeks Kota/Kabupaten Kreatif Jawa Barat 2022

Dorong Perkembangan Industri Ekraf, Disparbud Jabar Selenggarakan Focus Group Discussion Indeks Kota/Kabupaten Kreatif Jawa Barat 2022

BANDUNG – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat menyelengarakan Focus Group Discussion (FGD) Indeks Kota/Kabupaten Kreatif Jawa Barat Tahun 2022. Kegiatan tersebut diadakan selama 2 hari, 19-20 Oktober 2022 di Hotel Mason Pine, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Acara dibuka oleh Kadisparbud Jabar Benny Bachtiar yang diwakili Kepala Bidang Industri Pariwisata Rispiaga. FGD ini diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi kreatif di seluruh daerah, baik kota maupun kabupaten di Jawa Barat.

“Kegiatan ini sudah berjalan dari 2019, kemudian di 2021 diadakan lagi. Hanya di tahun 2020 kegiatan ini tidak berjalan karena saat itu yang lebih dibutuhkan adalah kajian infrastruktur untuk kota/kabupaten kreatif. Harapan kami di tahun 2022 dan selanjutnya kegiatan ini bisa berlangsung secara continue,” kata Rispiaga.

“Ini menjadi alat ukur bagi pemerintah untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi terkait perkembangan industri ekonomi kreatif masyarakat. Semoga kegiatan ini dapat menjadi pemicu semangat bagi bapak, ibu, dinas, dan komunitas pelaku ekraf di kabupaten kota untuk dapat kolaborasi aktif memajukan ekraf Jabar juara,” tambahnya.

Dalam FGD ini hadir sebagai pembicara yaitu Direktur Kreasi Jabar Harry Mawardi, Akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Dwinita Larasati dan Prof. Wawan Dhewanto, serta Kepala LPII Universitas Parahyangan Catharina Badra Nawangpalupi. Selain itu hadir pula Sekretaris Komisi II DPRD Jabar R. Yunandar Rukhiadi Eka Perwira yang menyampaikan pandangannya mengenai indeks kota/kabupaten kreatif di Jawa Barat.

“Kreatif itu penting. Tapi jangan hanya sekadar kreatif, namun juga bisa menghasilkan. Maka dari itu ada yang namanya ekonomi kreatif. Itu menjadi sebuah media untuk masyarakat bisa berkembang,” ucap Yunandar.

“Jadi ukuran tentang indeks ini adalah bagaimana kita berproses dari sisi kreatifnya dan kita juga punya ukuran tentang ekonominya. Jadi tidak hanya masalah pembangunan fasilitas, seberapa banyak pelatihan yang dilakukan, dan berapa banyak yang kemudian lulus dari pelatihan. Tapi tentang berapa produk yang terjual, branding yang dikenal secara nasional dan internasional, serta berapa banyak yang lebih sejahtera setelah memasuki industri ekonomi kreatif di Jawa Barat,” jelasnya.

FGD ini diikuti oleh perwakilan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dari 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat. Selain itu ada juga peserta yang merupakan undangan kepada komunitas/asosiasi ekonomi kreatif di Jawa Barat.

 

Penulis: Bagusthira Evan Pratama

Peliput & Dokumentasi: Dini Nurdiani rahman, Bayu Rizky Prahadian, Gina Regiana

Kirim Pesan
Terima Kasih telah mengunjungi website kami, Anda dapat melihat keindahan Jawa Barat lainnya dengan mengunjungi Instagram : @disparbudjabar dan @smiling.westjava. Jika anda memiliki pertanyaan lebih lanjut silahkan untuk menghubungi kami.